Rabu, 19 Januari 2011

Budaya lombok


  • .Ini adalah budaya lombok yang disebut gendang belek.dimana gendang belek ini di gunakan pada acara adat tertentu seperti 
  • pada penyongkolan
penyongkolan yaitu  pengantin dari pihak laki -laki hyang datang kerumah sang perempuan  biasanya di lakukan satu minggu sesudah kawin. nah disilah gendang belek ini di  gunakan sama orang lombok
2.saat mengadakan acara sunatan
3.saat upacara adat seperti
  1. Bau nyale

Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu daerah Tingkat II di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah kawasan wisata pantai yang sangat menarik dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Kawasan tersebut adalah Pantai Seger Kuta, terletak di bagian Selatan pulau Lombok, kira-kira 65 kilometer dari kota Mataram. Keindahan pantai ini membuat para wisatawan menjadi kagum menyaksikan panorama alamnya. Airnya yang jernih dan tenang menjadikan pantai ini sangat ideal untuk berenang.
Selain keindahan alamnya, Pantai Seger Kuta juga memiliki daya tarik lain yang tidak kalah eksotisnya bagi para wisatawan. Setiap setahun sekali, yaitu antara bulan Februari dan Maret, di tempat ini diselenggarakan sebuah pesta atau upacara yang dikenal dengan Bau Nyale. Kata bau berasal dari bahasa Sasak yang berarti menangkap, sedangkan kata nyale berarti sejenis cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut.
Pesta Bau Nyale adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai nilai sakral tinggi bagi suku Sasak, suku asli pulau Lombok. Keberadaan pesta Bau Nyale ini berkaitan erat dengan sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah Lombok Tengah bagian Selatan, tepatnya pada masyarakat Pujut, sebuah kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Cerita tersebut mengisahkan tentang seorang putri yang sangat arif dan bijaksana, namanya Putri Mandalika. Ia adalah putri dari seorang Raja yang pernah memerintah di negeri Lombok. Wajahnya yang elok, tubuhnya yang ramping dan perangainya yang baik, membuat para pangeran dari berbagai negeri berkeinginan untuk memperistrinya. Setiap pangeran yang datang melamarnya, tidak ada yang ditolaknya. Namun, antara pangeran yang satu dan pangeran yang lainnya tidak menerima jika sang Putri yang cantik jelita itu diperistri oleh banyak pangeran. Hal inilah yang akan menimbulkan terjadinya perang antara pangeran yang satu dengan pangeran yang lainnya. Hal ini pulalah yang membuat Putri Mandalika merasa gelisah. Ia selalu termenung memikirkan bagaimana cara agar pertumpahan darah tidak terjadi. Apa yang akan dilakukan Putri Mandalika untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah tersebut? Lalu, pangeran siapa yang berhasil memperistrikan Putri Mandalika? Untuk mengetahui jawabannya, ikuti kisahnya dalam cerita Putri Mandalika: Asal Mula Bau Nyale berikut ini.
* * *
Alkisah, pada zaman dahulu kala, di pantai Selatan Pulau Lombok, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Tunjung Bitu. Kerajaan tersebut diperintah oleh seorang Raja yang bernama Raja Tonjang Beru dengan permaisurinya, Dewi Seranting. Tonjang Beru adalah seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya hidup makmur, aman dan sentosa. Mereka sangat bangga mempunyai raja yang arif dan bijaksana itu. Raja Tonjang Beru memiliki seorang Putri yang cantik jelita, cerdas dan bijaksana, namanya Putri Mandalika. Di samping cantik dan cerdas, Putri Mandalika juga terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya sangat lembut. Seluruh rakyat negeri sangat sayang terhadap sang Putri.
Kecantikan dan keelokan perangai Putri Mandalika sudah tersohor ke berbagai negeri, bahkan sampai ke negeri seberang. Para pangeran dari berbagai kerajaan juga telah mendengar berita tersebut. Setiap pangeran yang melihat kecantikan dan keanggunan sang Putri menjadi mabuk kepayang. Seakan telah terjadwalkan, para pangeran tersebut datang secara bergantian untuk melamar sang Putri.
Suatu keanehan pada diri Putri Mandalika. Setiap pangeran yang datang melamarnya, tak satu pun yang ia tolak. Namun, para pangeran tersebut tidak menerima jika sang Putri diperistri oleh banyak pangeran. Maka mereka pun bersepakat untuk mengadu keberuntungan melalui peperangan. Siapa yang menang dalam peperangan itu, maka dialah yang berhak memperistri sang Putri.
Suatu hari, berita tentang akan terjadinya peperangan antara beberapa kerajaan sampai pula ke telinga Raja Tonjang Beru. Sang Raja segera memanggil putrinya untuk membicarakan masalah tersebut. “Wahai, Putriku! Ayahanda mendengar bahwa di negeri ini akan terjadi malapetaka besar. Seluruh pangeran yang pernah datang melamarmu akan mengadakan perang. Mereka bersepakat, siapa yang menang dalam perang itu, dialah yang akan menjadi suamimu,” kata sang Raja kepada putrinya.
“Putri sudah mendengar berita itu, Ayahanda,” jawab sang Putri dengan tenang. “Lalu, apa yang akan kita lakukan agar pertumpahan darah itu tidak terjadi?” tanya sang Raja khawatir. “Maafkan Putri, Ayahanda! Ini semua salah Putri, karena telah menerima semua lamaran mereka. Jika Ayahanda berkenan, izinkanlah Putri yang menyelesaikan masalah ini,” pinta sang Putri. “Baiklah, Putriku!” jawab sang Raja penuh keyakinan.
Setelah berpikir sehari-semalam, sang Putri pun menemukan jalan keluarnya. Pada awalnya, sang Putri berniat memilih salah satu dari puluhan pangeran yang melamarnya sebagai suaminya. Namun, niatnya itu ia batalkan setelah memikirkan resikonya. Jika ia memilih satu di antara beberapa pangeran sebagai suaminya, tentu pangeran yang lainnya merasa iri. Hal ini tentu akan menimbulkan pertumpahan darah. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi sang Putri. Ia pun memutuskan untuk mengorbankan jiwa dan raganya. Tekadnya tersebut sudah tidak bisa ditawar lagi. Ia sudah siap merelakan jiwanya demi menghindari terjadinya peperangan yang akan memakan korban yang lebih banyak.
Namun, sebelum melaksanakan niatnya, sang Putri harus melakukan semedi terlebih dahulu. Dalam semedinya, ia mendapat wangsit agar mengundang semua pangeran dalam pertemuan pada tanggal 20, bulan 10 penanggalan Sasak), bertempat di Pantai Seger Kuta, Lombok Tengah. Semua pangeran yang diundang harus disertai oleh seluruh rakyatnya masing-masing. Mereka harus datang ke tempat itu sebelum matahari memancarkan sinarnya di ufuk Timur.
Hari yang telah ditentukan tiba. Tampaklah pemandangan yang sangat menarik. Para undangan dari berbagai negeri berbondong-bondong datang ke pantai Seger Kuta. Orang yang datang ribuan jumlahnya. Pantai Seger Kuta bak gula yang dikerumuni semut. Bahkan, banyak undangan yang datang dua hari sebelum hari yang ditentukan oleh sang Putri tiba. Mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek datang memenuhi undangan sang Putri di tempat itu. Rupanya mereka sudah tidak sabaran ingin menyaksikan bagaimana sang Putri yang cantik jelita itu menentukan pilihannya.
Pantai Sereg Kuta sudah penuh sesak oleh para undangan. Tak berapa lama, sang Putri yang sudah tersohor kecantikannya itu pun tiba di tempat dengan diusung menggunakan usungan yang berlapiskan emas. Seluruh undangan serentak memberi hormat kepada sang Putri yang didampingi oleh Ayahanda dan Ibundanya serta sejumlah pengawal kerajaan. Suasana yang tadinya hiruk-pikuk berubah menjadi tenang. Seluruh pasang mata yang hadir tercengang kecantikan wajah sang Putri. Tubuhnya yang dibungkus oleh gaun sutra yang sangat halus itu, menambah keanggunan dan keelokan sang Putri. Para pangeran sudah tidak sabar lagi menanti keputusan dari sang Putri. Masing-masing berharap dirinyalah yang akan dipilih sang Putri. Suasana semakin tegang. Jantung para pangeran berdetak kencang seakan-akan mau copot.
Tidak berapa lama, sang Putri melangkah beberapa kali, lalu berhenti di onggokan batu, membelakangi laut lepas. Di tempat ia berdiri, Putri Mandalika kemudian menebarkan pandangannya ke seluruh undangan yang jumlahnya ribuan itu. Rasa penasaran para hadirin semakin memuncak. Mereka semakin tidak sabaran ingin mendengarkan kata demi kata keluar dari mulut sang Putri yang menyebutkan salah satu nama dari puluhan pangeran yang ada di tempat itu sebagai pilihan hatinya.
Setelah pandangannya merata ke arah para undangan yang hadir, sang Putri pun berbicara untuk mengumumkan keputusannya dengan suara lantang dengan berseru, “Wahai, Ayahanda dan Ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai! Setelah aku pikirkan dengan matang, aku memutuskan bahwa diriku untuk kalian semua. Aku tidak dapat memilih satu di antara banyak pangeran. Diriku telah ditakdirkan menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya Nyale di permukaan laut.”
Mendengar keputusan sang Putri tersebut, para hadirin tersentak kaget, termasuk Ayahanda dan Ibundanya, karena sang Putri tidak pernah memberitahukan keputusannya itu kepada kedua orang tuanya. Belum sempat Ayahanda dan Ibundanya berkata-kata, tiba-tiba sang Putri menceburkan diri ke dalam laut dan langsung ditelan gelombang. Bersamaan dengan itu pula, angin bertiup kencang, kilat dan petir pun menggelegar. Suasana di pantai itu menjadi kacau-balau. Suara teriakan terdengar di mana-mana. Sesekali terdengar suara pekikan minta tolong. Namun, suasana itu berlangsung tidak lama.
Sesaat kemudian, suasana kembali tenang. Para undangan segera mencari sang Putri di tempat di mana ia menceburkan diri. Tidak ada tanda-tanda keberadaan sang Putri di tempat itu. Ia menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Tak lama kemudian, tiba-tiba bermunculan binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak dari dasar laut. Binatang yang berbentuk cacing laut itu memiliki warna yang sangat indah, perpaduan warna putih, hitam, hijau, kuning dan coklat. Binatang itu disebut dengan Nyale.
Seluruh masyarakat yang menyaksiksan peristiwa itu meyakini bahwa Nyale tersebut adalah jelmaan Putri Mandalika. Sesuai pesan sang Putri, mereka pun beramai-ramai dan berlomba-lomba mengambil binatang itu sebanyak-banyaknya untuk dinikmati sebagai tanda cinta kasih kepada sang Putri.
* * *
Cerita rakyat di atas merupakan cerita teladan yang mengandung nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai moral yang sangat menonjol dalam cerita di atas adalah sifat rela berkorban. Sifat ini tercermin pada sifat Putri Mandalika ketika ia rela mengorbankan jiwa dan raganya demi menghindari terjadinya peperangan antara beberapa kerajaan yang dapat mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Ia lebih memilih mengorbankan jiwanya daripada mengorbankan jiwa orang banyak.
Selain itu, cerita rakyat di atas juga merupakan cerita yang telah melegenda di kalangan masyarakat Lombok Tengah yang menceritakan tentang asal-mula upacara atau pesta Bau Nyale (menangkap cacing), terutama di kalangan masyarakat suku-bangsa Sasak. Hingga kini, masyarakat setempat menyelenggarakan upacara Bau Nyale setiap setahun sekali, yaitu antara bulan Februari dan Maret.
Upacara Bau Nyale ini telah menjadi salah satu daya tarik yang banyak ditunggu-tunggu oleh para wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah menjadikan upacara Bau Nyale ini sebagai aset budaya yang penyelenggaraannya telah menjadi koor event kegiatan budaya nasional.
Tradisi upacara Bau Nyale yang diwariskan secara turun-temurun oleh suku Sasak ini sudah ada sebelum abad ke-16 Masehi. Pada saat acara Bau Nyale akan dilangsungkan, sejak sore hari masyarakat setempat    beramai-ramai menangkap Nyale si sepanjang pesisir Selatan Pulau Lombok, terutama di Pantai Seger Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Sejak berkembangnya pariwisata, khususnya wisata pantai di Lombok, upacara Bau Nyale selalu dirangkaikan dengan berbagai kesenian tradisional seperti Betandak (berbalas pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu), dan tidak ketinggalan pula pementasan drama kolosal Putri Mandalika. Upacara Bau Nyale tersebut biasanya dihadiri oleh para pejabat daerah setempat hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan bahkan tidak sedikit yang datang dari Jakarta.
Upacara Bau Nyale sudah menjadi tradisi masyarakat setempat yang sulit untuk ditinggalkan, sebab mereka meyakini bahwa upacara ini memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat (bahaya) bagi orang yang meremehkannya.
Menurut keyakinan masyarakat Sasak, Annelida laut yang sering juga disebut cacing palolo (Eunice Fucata) ini dapat membawa kesejahteraan dan keselamatan, khususnya untuk kesuburan tanah pertanian agar dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Nyale yang telah mereka tangkap di pantai, biasanya mereka taburkan ke sawah untuk kesuburan padi. Selain itu, Nyale tersebut mereka gunakan untuk berbagai keperluan seperti santapan (Emping Nyale), lauk-pauk, obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Secara ilmiah, cacing Nyale yang pernah diteliti mengandung protein hewani yang sangat tinggi. Di samping itu, Dr. dr. Soewignyo Soemohardjo dalam penelitiannya menemukan bahwa cacing Nyale dapat mengeluarkan suatu zat yang sudah terbukti mampu membunuh kuman-kuman.
Secara sosial-budaya, berdasarkan sebuah survey di kalangan petani Lombok Tengah, bahwa 70,6 persen responden yang membuang daun bekas pembungkus Nyale (daun pembungkus pepes Nyale) ke sawah dapat menambah kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian penduduk setempat. Di samping itu, masyarakat setempat juga meyakini bahwa apabila banyak Nyale yang keluar, hal itu menandakan pertanian penduduk akan berhasil.
Namun yang terpenting dalam kegiatan Bau Nyale ini adalah fungsi solidaritas dan kebersamaan dalam kelompok masyarakat di Lombok Tengah yang terus mereka pertahankan, di samping melestarikan nilai-nilai tradisional dan budaya daerah mereka. (SM/sas/37/10-07
2.penyambutan tamu agung, seperti.(peresiden,bupati , dan  tamu agung lain nya ).
3.jadi musik pertandingan peresean.
peresean ini adalah salah satu  budaya lombok . 
Kata orang sesepuh lombok di adakan persean ini agar dia cepat turun hujan ktanya, sehingga acara peresean ini di lakukan pada musim panas.
 apa lagi kataya kalo udah ada bocor kepalanya  dan mengeluarrkan darah maka air hujan akan cepat mau turun untuk menghilang kan darah yang keluar ini .
    Tapi  kalo tuhan yang mengijinkan hujan turun maka turun lah hujan .tidak semata2 menung ada kepala orang yang main perisean itu bocor lalu da turun hujan .

 Terimakasih atas kunjungan para teman yang cnta lombok.

Selasa, 18 Januari 2011

tentang cinta ku

kbir ALLAHU AKBAR!
Entahlah...
Entah dimana cinta itu bersembunyi
Bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati
Lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni

Menyatu dalam perbedaan memang tak mudah, merajut cinta dalam sebuah jama'ah kadang melelahkan jiwa. Letih, dan putus asa kadang menerpa, membuyarkan semua impian-impian indah. Padahal sungguh dahsyat, bahkan teramat dahsyat potensi yang dimiliki setiap jiwa, namun pupus saat disatukan. Orang-orang hebat, sholeh dan pintar yang mestinya menyatu dalam rajutan cinta, hanyalah seperti benang-benang kusut saat dirajut, tak ada keindahan saat mata menatap.

Berbeda...
Bukankah itu hal yang biasa? Keragaman dalam sebuah jama'ah semestinya menjadi sumber kreativitas, dengannya kita bangun samudera kebaikan. Layaknya pun sebuah bangunan, pastilah tersusun dari bahan olahan yang berbeda-beda, dan itu adalah kekuatan. Puncaknya adalah sebuah gerakan yang rapi, solid dan militan dalam sebuah jama'ah hingga mampu merubah kondisi jahiliyah menjadi penuh dengan rahmatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kunci dari semua itu adalah rajutan cinta pada setiap hati kita, dengannya jiwa-jiwa akan selalu bersama mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Karena rajutan cinta pulalah, akan lahir manusia-manusia yang siap mengusung panji-panji dakwah dari berbagai latar belakang yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat rabbaniyah, penuh dengan curahan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rabbani yang bukan saja sebagai ghoyah (tujuan), namun juga meliputi wijhah (arah), masdar (sumber) serta manhaj (sistem).

Memang, merajut cinta dari setiap jiwa sungguh tak mudah. Namun, selama helaan nafas masih diamanahkan-Nya, bisakah seseorang mengingkari hati akan sebuah fitrah manusia?

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu pernah mengatakan bahwa, kekeruhan jama'ah jauh lebih baik daripada kejernihan individu. Kecerdasan individual pun tak akan pernah dapat mengalahkan kecerdasan sebuah jama'ah. Memang benar, perbedaan bukan sesuatu yang mustahil, namun yang diharapkan walaupun mempunyai kepentingan sendiri, jangan sampai menutupi kepentingan bersama untuk menegakkan qalam Ilahi di muka bumi.

Ikhwah fillah rahimakumullah,
Semua potensi yang ada pada setiap jiwa hendaknya ditata dengan baik dalam sebuah gerakan berjama'ah. Dari seuntai benang rajutan, akan tercipta i'tishom bihabliLlah, menyatunya hati dalam ikatan aqidah serta semangat ukhuwah sebagai landasan terbentuknya ruhul jama'ah. Rajut, dan rajutlah selalu al-imanul amiq (iman yang menghujam ke dalam), al-ittishalul watsiq (hubungan yang erat dengan Allah), al-amalu muthawasihil (amal yang kontinyu) serta as-sharu daa'id (kesabaran yang ekstra) hingga tercipta rajutan cinta.

Mari rapatkan barisan dan luruskan shaf, rajut kembali cinta-cinta, karena kita semua adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh umat, yang menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al Qur'an (antum ruhun jadidah tarsi fii jaasadil ummah, Hasan Al-Banna).

Rasakan detak jantung mu ikhwah, siapkan diri menyambut kemenangan yang telah dijanjikan, hunus kesabaran serta kelapangan pada setiap rongga dada, torehkan semangat jihad dengan limpahan iman, bergelombang dan bergerak senada menuju cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala, ALLAHU AKBAR!!!

*Siapapun takkan pernah bisa bertahan / Melalui jalan dakwah ini
Mengarungi jalan perjuangan / Kecuali dengan kesabaran
Wahai ummat Islam bersatulah / Rapatkan barisan jalin ukhuwah
Luruskan niat satukan tekad / Kita sambut kemenangan

Dengan bekal iman maju kehadapan / Al Qur'an dan Sunnah jadi panduan
Sucikan diri ikhlaskan hati / Menggapai ridho Ilahi
Dengan persatuan galang kekuatan / Panji Islam kan menjulang
Tegak kebenaran hancur kebathilan / Gemakan ta
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Senandung Persatuan-Izzatul Islam)
Wallahua'lam bi showab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Senin, 10 Januari 2011

BELAJAR SURFING

 .this is one sport that I follow now. with enormous challenges. because this sport is an extreme sport.
I studied for 3 months with a reliable seteraccer, who never played outside the country, now he's as my seterakcer ie. Haris AKBAR. so is this person speaking and playing smart surfing.
early lessons that he love me.
1. know what it is surf
surfing is a sport which is done at sea, with the help of surf boards, lagrop, shoes, and wave great.

2.Mengenal surfing tool
among his
A.papan surf
B.pin
C.legrop
3. how to run it for
4. marshal
5. how to take good wave

we setelaha mengusai two techniques that we glide past the sea to try to take wave. but not as easy as his theory was not.
I took my first wave me directly at belender by umbak big lose-lose injured person bicycle drai contains motor.parah .............
I again tried took great umbak .... fall again.
the three I took wave moderate while considering the theory that is given by a bang aris teryata I could stand and walk on water.
and see all the techniques taught in the right to control contains a make that runs in front umbak.

.

Selasa, 04 Januari 2011

cobaan adalah ujian hidup

 sebagai manusia kta tak luput dari kesalahan , dan manusia itu adalah ciptaan alaoh yang paling sempurna  di antara  mahluk mahluk lain nya . dan kita di ciptakan dalam berpasang  pasangan ,
  1.  ada yang pintar dan ada yang bodoh
  2.  ada yang cantik dan ada yang jelek 
  3. ada  kaya dan ada yang miskin                                                                                                                     Begitu lah gembaran kita hidup di dunya  ini ,  Namun kita kebanyakan tak merasa cukup dengan pemberian  yang maha pencipta .
Cobalah sukuru  apa yang ada pada dirikita niscaya alloh akan melimpah kan rahmat nya kepada kita . karana alloh telah berjanji pada kita ,, barang siapa yang menyukuri nikmat yang aku berikan padanya  nis caya aku akan limpah kan rahmatku kepadamu lagi dan barang siapa yang  tidak bisa menyukuri nik mat ku dia akan mendapat kan azap dari ku.
  Oleh karana itu  kita sebagai manusia ciptaan alloh yang paling sempurna  janganlah menyesali  cobaan yang menimpa kita  karna itu adalah suatu jalan untuk memperbaiki diri kita .
   kenapa aku bilang bigitu karna aku udah  mengalami nya , mendapat masalah itu  adalah suatu hal yang dapat menambah ilmu kita  dan memperbaiki dirikita .
    ko jangan gitu dong ,,,, nati  ya  kata sahabudin  kita dapat masalah dulu baru kita bisa berubah ..... bukan nya begitu .... dan bukan hanya masalah saja buat kita berubah dan bertambah pengatahuan kita .,,, tapi  tempat perubahan kita itu adalah diri kita sendiri ........ karna allloh telah berkata'' aku tidak akan merubah mu sebelum kamu bisa merubah dirimu sendiri..                                                                                                              

TANAH TEMPAT LAHIRKU

 Kehidupan di tengah masarakat yang terlalu panatik tentang budaya  dan agama . Disana lah aku di lahir kan Pada tahun 04-mei-1991. pada saat itu  dikampung masih meyakini adegan anamisme, budaya bali.
  Karna di kampung ku ini telah di jajah oleh Raja bali, belanda dan jepag .sehingga adat bali  raja bali melekat pada masarakat ku  tapi sekedar adatnya saja ,kalo agama sih tetap agama islam .
Di kampung ku ini terkenal dengan nama kunci 100 rahasia cerita lombok ,karna karena di kampung ku ini lah  tempat  makam para pah lawan yang ada dilombok sehingga disewbut kunci 100 rahasia cerita lombok.nah di mana disini terdapat beberapa makam pahlawan yang terkenal di antaranya .
  • Mkamnya Tuan telbih
  • Makam raja selaparang
  • Makamnya dewi rinjani 
  • Makam gajah mada  
  • Mkamnya raja  dari negeri cina                                                                                                 
Dana banyak yang lain karena kita anak yang baru lahir lah kita bilang sehingga haya segitu yang aku tahu tapi bila kita bicara  deng orang yang lebih tua  atau orang kepala adat dusun ku pasti cerita  tentang kampung ku ini  gak akan ketemu ekornya .
  dimana kampung ini tempat aku di lahirkan  dengan kehidupan yang sederhana  tdak seperti kehidupan adek adek yang lahir  di kehidupan orang kaya .
kalo aku dengar cerita ibuku  waktu dia menyusui ku cerita nya aku itu  sangat  sedih dah pokoknya ,,,, karna waktu aku kecil aku makan pake nasi  yang udah di kunyah oleh ibu  lalu di kasih sama aku kalo bahasa lomboknya (nasi papak) gak seperti ti teman teman yang kaya  yang makan nya pake sun-bubur..... pokonya sedih dah . tapi alhamdulilah berkat doa orang tua ku  sekarang aku bisa berdiri tegak dan punya pikiran normal dan masih  dalam keadan bertakwa.
Sekarang umur ku 19 tahun  yang yang sangat membutuh kan sebuah artinys cints dsri se orsng perempuan , namun aku tak terlalu memikir kan nya karna aku belom puas membahagia kan orang tua yang lelah mendidik ku dan memberikan aku napkah sehingga aku bisa berdiri seperti ini .
saat ini aku masih mencari tempat duduk ku untuk mencari sebuah napkah yang membekali kali kami di dunya dan aherat .
. Dan saran ku kepada teman-teman janganlah kamu katakan tdak bisa sebelum kamu mencoba  dan jangan lah kamu menyekat dirimu garara kamu miskin ,karna kita sama-sama punya hak untuk mendapat ilmu itu .dan  laku kan lah sesuatu itu dengan DUIT. tapi duit bukanya uang . tapi maksud ku
  1. D( doa)
  2. U(usaha)
  3. I(ihlas)  Kalo kita sudah melakukan yang tiga  ini lalu kita gak berhasil maka lakukan lah hurup ke
yaitu  hurup 4  T ( tawakal kepada yang maha pencipta )
    terima kasih teman telah mengunjungi bllog ku. semoga ada mam paat  nya buat ku dan temam teman yang membacanya .

Hidup di dunya ini gak semudah membalik telapak tangan  untuk merubah suatu kehidan mau pun nasip.